Instalasi Hemodialisa

 

Pelayanan Unit Hemodialisis RSJD Surakarta, Ditangani oleh dokter berpengalaman dan perawat yang bersertifikat pelatihan Hemodialisis.

  1. Pendahuluan

Beberapa tahun belakangan telah terjadi perubahan pola penyakit di Indonesia, antara lain dengan meningkatnya tren penyakit kata stropik setiap tahun. Penyakit kata stropik, merupakan penyakit berbiaya tinggi dan secara komplikasi dapat membahayakan jiwa penderitanya, antara lain: penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit syaraf, kanker dan diabetes mellitus. Hasil data Kementerian Kesehatan RI mengenai penyakit kata stropik, jumlah penderita penyakit ginjal di Indonesia menempati urutan kedua setelah penyakit jantung dalam hal jumlah penderita, dengan pertumbuhan lebih dari 10 persen dari tahun 2014 – 2015.

  1. Pengertian

Ginjal merupakan salah satu dari beberapa organ vital dalam tubuh yang berfungsi untuk menyaring racun dan zat – zat sisa dalam darah, menjaga keseimbangan volume dan komposisi cairan tubuh, serta menjaga konsentrasi elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu ginjal juga menghasilkan hormon yang membantu untuk memproduksi sel darah merah.

Ketika ginjal mengalami gangguan atau rusak, kotoran dan zat-zat yang tidak berguna lainnya akan menumpuk di dalam tubuh, dan menghasilkan banyak gangguan kesehatan seperti pembengkakan pada bagian pergelangan kaki, muntah-muntah, merasa lemas, sesak napas, dan kurang tidur. Kerusakan ginjal merupakan kondisi yang berbahaya yang mana jika tidak ditangani, ginjal bisa berhenti berfungsi. Jika ginjal berhenti berfungsi, akibatnya bisa mematikan.

  1. Gejala dan Akibat

Kerusakan jaringan ginjal yang berfungsi untuk menyaring darah atau dikenal juga dengan istilah Nefropati, merupakan penyakit tidak menular yang sebenarnya dapat dicegah. Penyakit ginjal dijuluki sebagai silent disease karena seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda peringatan dan jika tidak terdeteksi, akan memperburuk kondisi penderita dari waktu kewaktu.

  1. Penyebab

Data 7th Report of Indonesian Renal Registry, urutan penyebab gagal ginjal pasien yang mendapatkan hemodialisis berdasarkan data tahun 2014 adalah sbb :

  1. Hipertensi (37%)
  2. Penyakit diabetes mellitus atau Nefropati Diabetika (27%),
  3. Kelainan bawaan atau Glomerulopati Primer (10%),
  4. Gangguan penyumbatan saluran kemih atau Nefropati Obstruksi (7%),
  5. AsamUrat (1%),
  6. Penyakit Lupus (1%)

Penyebab lain-lain (18%).

  1. Penyakit Gagal Ginjal

Kronis Stadium Akhir

Gagal ginjal kronis stadium akhir / End Stage Renal Disease (ESRD) maka ginjal mengalami kerusakan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu memelihara metabolisme dan gagal memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit berakibat peningkatan ureum. Stadium ini ditandai dengan azotemia, uremia dan sindrom uremik. Pasien gagal ginjal kronik pada stadium ini bersifat irreversible, artinya tidak bisa menjadi normal kembali penatalaksanaannya dilakukan dengan tindakan Hemodialisis (HD) dan transplantasi ginjal. Hemodialisis yang dilakukan oleh pasien dapat mempertahankan kelangsungan hidup dengan mempertahankan fungsi ginjal yang ada serta memperbaiki kualitas hidup pada penderita GGK.

Hemodialisis (HD)  adalah suatu prosedur tindakan dimana darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh yang disebut dialiser. Frekuensi tindakan HD bervariasi tergantung berapa banyaknya fungsi ginjal yang tersisa, rata–rata penderita menjalani  HD dua kali dalam seminggu, sedangkan lama pelaksanaan hemodialisis paling sedikit tiga sampai empat jam tiap sekali tindakan terapi.

Beberapa indikasi hemodialisis :

  1. Hyperkalemia ( K> 6 mEq/L)

Hyperkalemia (kadar kali umdarah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kosentrasikalium darah lebih dari 6 mEq/L,

  1. Asidosis yaitu terjad ipenimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan tingkat keasamannya menjadi diatas ambang normal.
  2. Kadar Ureum / Kreatin darah yang tinggi pada penyakit gagal ginjal.
  3. Overload Cairan
  4. Encephalopatiuremikum